Sejarah perkembangan Agama Buddha

SEJARAH PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA

A.   WAWASAN KEBANGSAAN

Pada suatu kesempatan Buddha ditanya oleh para muridnya mengenai pemakaian bahasa dalam pengajaran Dharma. Apakah tetap menggunakan bahasa India sesuai bahasa yang ada di sana atau disesuaikan dengan bahasa setempat. Menanggapi pertanyaan tersebut, Buddha bersabda :

Para bhikkhu, aku ijinkan engkau sekalian mempelajari sabda-sabda bhagawa dalam bahasamu sendiri. (Vinaya ii : 139)

Dalam hal ini sangat jelas bahwa pengajaran Dharma tidak tertutup hanya memakai bahasa India (kuno) tetapi terbuka bagi bahasa apapun. Karena Dharma yang diajarkan adalah esensi (muatannya) bukan kepada pemakaian bahasa. Bahasa hanya sebagai pengantar mempermudah orang untuk memahaminya. Pada tahap tertentu Dharma disampaikan bahkan tanpa memakai kata-kata.

Buddha dharma dibabarkan dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan para pendengarnya. Cara Buddha menuntun Culapanthaka yang tak pandai menghafal berbeda dengan Ananda yang intelektual.  Begitu pun kepada Kassapa dari Uruwela yang mahir ilmu gaib berbeda kepada Mahakasyapa yang menerima transmisi tanpa kata-kata. Semua teknik penyampaian tersebut sesuai dengan kemampuan para pendengarnya. Cara yang tepat bagaimana orang dapat mencapai pencerahan.

Pada saat Buddha membabarkan dharma kita hanya mengenal ajarannya sebagai Buddha Dharma. Setelah buddha memasuki Maha Parinibbana ajarannya berkembang luas dan dikenal beberapa pemahaman/ studi. Perbedaan metode pengajaran yang telah dibabarkan buddha melahirkan berbagai perguruan. Namun tetap satu Buddha Dharma

Setelah Buddha memasuki Maha Parinibbana, murid-muridnya memandang perlu merangkum kembali apa yang telah diajarkan oleh Buddha. Sehingga Dharma ini dapat dipelajari dan diteruskan kepada siapapun yang ingin mencapai jalan pencerahan.

Baca selengkapnya…

Kategori:Uncategorized

Ketuhanan

12 November 2009 Tinggalkan komentar

KONSEP KETUHANAN DALAM AGAMA BUDDHA

Dalam memahami mengulas mengenai konsep Ketuhanan dalam Agama Buddha. Suatu pertanyaan yang sering timbul, yaitu : Apa dalam Agama Buddha mengenal Ketuhanan ?” Pertanyaan tersebut timbul, tidaklah mengherankan. Dalam mengulas mengenai Ketuhanan, ada Beberapa kendala dalam pemahaman lebih lanjut tentang Ketuhanan, antara lain :
Penyebutan kata “Ketuhanan” tersebut tidak populer dan tidak dipakai sama sekali dalam pembabaran agama Buddha, seolah-olah tidak memikili ajaran tersebut ; Belum adanya pemahaman yang memadai dan jarang dibicarakan ; Kekacauan konseptual dalam lingkungan multi religius, umat Buddha tidak dapat menjauhkan diri dari berinteraksi secara aktif dengan umat agama lain. Di mana umat non Buddhis dengan mudah menyebut dan memonopoli kata ”Ketuhanan” di segala tempat dan segala waktu tanpa memperdulikan implikasinya dan ; tidak memiliki akses informasi yang langsung yang lengkap, leluasa dan otoritatif terhadap ajaran dokrinal agamanya dan secara tergesa-gesa ikut-ikutan meminjam konsep agama lain. Baca selengkapnya…

Kategori:Uncategorized

Hello world!

12 November 2009 1 komentar

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Kategori:Uncategorized