Arsip

Archive for Januari, 2010

Sejarah perkembangan Agama Buddha

SEJARAH PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA

A.   WAWASAN KEBANGSAAN

Pada suatu kesempatan Buddha ditanya oleh para muridnya mengenai pemakaian bahasa dalam pengajaran Dharma. Apakah tetap menggunakan bahasa India sesuai bahasa yang ada di sana atau disesuaikan dengan bahasa setempat. Menanggapi pertanyaan tersebut, Buddha bersabda :

Para bhikkhu, aku ijinkan engkau sekalian mempelajari sabda-sabda bhagawa dalam bahasamu sendiri. (Vinaya ii : 139)

Dalam hal ini sangat jelas bahwa pengajaran Dharma tidak tertutup hanya memakai bahasa India (kuno) tetapi terbuka bagi bahasa apapun. Karena Dharma yang diajarkan adalah esensi (muatannya) bukan kepada pemakaian bahasa. Bahasa hanya sebagai pengantar mempermudah orang untuk memahaminya. Pada tahap tertentu Dharma disampaikan bahkan tanpa memakai kata-kata.

Buddha dharma dibabarkan dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan para pendengarnya. Cara Buddha menuntun Culapanthaka yang tak pandai menghafal berbeda dengan Ananda yang intelektual.  Begitu pun kepada Kassapa dari Uruwela yang mahir ilmu gaib berbeda kepada Mahakasyapa yang menerima transmisi tanpa kata-kata. Semua teknik penyampaian tersebut sesuai dengan kemampuan para pendengarnya. Cara yang tepat bagaimana orang dapat mencapai pencerahan.

Pada saat Buddha membabarkan dharma kita hanya mengenal ajarannya sebagai Buddha Dharma. Setelah buddha memasuki Maha Parinibbana ajarannya berkembang luas dan dikenal beberapa pemahaman/ studi. Perbedaan metode pengajaran yang telah dibabarkan buddha melahirkan berbagai perguruan. Namun tetap satu Buddha Dharma

Setelah Buddha memasuki Maha Parinibbana, murid-muridnya memandang perlu merangkum kembali apa yang telah diajarkan oleh Buddha. Sehingga Dharma ini dapat dipelajari dan diteruskan kepada siapapun yang ingin mencapai jalan pencerahan.

Baca selengkapnya…

Kategori:Uncategorized